Selasa, 18 Mei 2010

Konfigurasi bios


22.42 |

Konfigurasi bios

Supaya komputer anda dapat berfungsi optimal, maka setting dalam BIOS juga harus dikonfigurasikan secara optimal, karena bila setting BIOS dikonfigurasikan secara salah, walaupun konputer anda tetapi dapat berfungsi dengan baik, tetapi bisa jadi kinerjanya lebih lambat. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, komputer dengan konfigurasi BIOS yang optimal dapat berjalan lebih stabil dan konerjanya sekitar 10-15% lebih cepat daripada komputer yang BIOSnya tidak terkonfigurasi secara optimal.

Tetapi, sangat disayangkan, para produsen dan perakit komputer di Indonesia cenderung mengkonfigurasikan BIOS seadanya, selama komputer hasil rakitan mereka dapat bergungsi dengan semestinya. Bahkan, diantara teman-teman saya ada yang belum pernah tahu apa itu BIOS, diantaranya baru sadar adanya setting BIOS ini setelah mereka harus menampahkan peralatan baru ke komputer mereka.
Melihat dari kondisi tersebut, maka disini saya mencoba untuk membahas tentang bagaimanakah pengaturan BIOS itu seharusnya. Apa yang harus dilakukan saat peralatan dalam komputer kita mengalami konflik, dan bagaimana cara untuk mengkonfigurasikan BIOS secara otimal sehingga kita dapat bekerja lebih cepat.
Saya memilih AWARD BIOS sebagai acuan dalam pembahasan kali ini karena selain saya juga menggunakan AWARD BIOS, saya lihat sebagian besar komputer yang beredar di Indonesia, khususnya konputer rakitan, menggunakan bios ini. Bagi anda yang menggunakan BIOS selain AWARD, seperti AMIBIOS, Phoenix BIOS, dan jenis bios yang lain, dapat tetap mencoba mengikuti karena sebagian besar BIOS memiliki setting yang kurang lebih hampir sama.
Pertama-tama, untuk masuk ke BIOS, anda dapat mereset komputer anda dan pada tampilan Power On Self Test (POST) anda dapat menekan tombol atau kombinasi tombol yang disebutkan, biasanya DEL, F1, CTRL+ALT+S, CTRL+ALT+ESC, dsb, untuk masuk ke dalam setting BIOS.
Berikutnya anda akan melihat tampilan pembuka dari BIOS anda beserta menu-menu yang terdapat didalamnya. Menu-menu ini biasanya terdiri dari :
CPU Soft Menu - Hanya terdapat pada jenis-jenis motherboard yang jumperless (tanpa jumper), digunakan untuk mengkonfigurasikan bus clock(FSB), multiplier, tipedan tegangan prosessor.
Standard CMOS Setup - Untuk konfigurasi waktu, tanggal, floppy disk, dan harddisk terpasang.
BIOS Features Setup - Berisi setting untuk urutan booting, konfigurasi keyboard, dsb.
Integrated Peripherals - Berisi setting untuk interface serial, paralel, IDE, dan perangkat onboard.
Chipset Features Setup - Isi menu ini biasanya berbeda tergantung jenis chipset yang digunakan. Disini anda dapat mengkonfigurasikan timing memori yang tepat sesuai jenis memori anda.
Power Management Setup - Disini anda dapat mengatur tindakan penghematan energi pada komputer anda.
PCI/PnP Configuration- Menu ini amat berguna jika anda mengalami konflik resources untuk perangkat Plug and Play (PnP).
Load BIOS Default - Berguna untuk mengembalikan settung standar BIOS untuk kompatibillitas dan stabilitas sistem.
Load Setup Default- Pengaktifan ini akan menghasilkan konfigurasi dengan kinerja yang lebih baik dibanding BIOS default tetapi terkadang mengorbankan kompatibilitas.
Supervisor Password - Berguna untuk mengamankan PC dan BIOS anda dari tangan jahil.
User Password - Pengguna dengan password ini hanya dapat menggunakan komputer saja, tidak dapat mengubah setting BIOS.
IDE HDD Auto Detection - Berguna untuk mendeteksi parameter harddisk IDE secara otomatis.
Sekarang mari kita lihat isi masing-masing menu beserta cara mengkonfigurasikannya.


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar